Apa sih bedanya OTAKU & WIBU?

epang adalah gudangnya budaya unik dan ilmu pengetahuan yang sangat sayang untuk dilewatkan, tetapi banyak juga kebiasaan yang cenderung aneh namun dilakukan banyak orang di Jepang sampai menular masuk di Indonesia. Seperti halnya kebiasaan hikikomori (mengurung diri) dan memutus hubungan dari dunia luar, ternyata Jepang juga memiliki kebiasaan aneh lainnya yang dipandang bukan sebuah hal positif oleh sebagian masyarakat negeri Sakura sendiri, 2 hal itu adalah kelompok orang yang menamai dirinya otaku dan wibu. Apa itu otaku? Apa itu wibu?
Otaku dan wibu sering dianggap sebagai hal yang sama, padahal keduanya memiliki makna berbeda, ada sisi-sisi yang membuat perbedaan tersebut cenderung mencolok, istilah otaku dan wibu itu sangat populer di kalangan penggemar game dan anime. Kebanyakan kedua kubu tersebut muncul karena mereka sangat menghayati sebuah peran dalam game atau anime. Banyak yang menganggap menjadi otaku atau wibu adalah hal yang keren, apalagi di tengah kaum pecinta jejepangan, namun karena gayanya kadang terlalu nyentrik, maka anggapan anehpun (weird) disematkan kepada kalangan otaku serta wibu.
Definisi dari otaku dan wibu sebenarnya sedikit jauh dari pemahaman para pencandu game dan pecinta anime. Otaku sebenarnya memiliki makna seseorang yang sungguh-sungguh menekuni hobinya, jadi kurang lebih otaku adalah orang yang menekuni passionnya. Contohnya, seseorang yang sangat menyukai gambar lalu menekuni hobi menggambarnya sampai menjadi desainer profesional bisa juga disebut sebagai otaku. Begitu pula dengan hobi-hobi lain seperti menulis yang benar-benar ditekuni sampai menjadi seorang penulis hebat juga bisa disebut sebagai otaku. Orang–orang yang menyeriusi hobinya (tak hanya soal anime dan game) sampai menjadi sesuatu adalah sisi positif yang sesungguhnya bisa diambil dari seorang otaku.
Arti dari wibu adalah sebuah istilah yang diberikan untuk orang-orang asing dan tinggal diluar Jepang yang sangat menggemari sampai seolah terobsesi dengan segala hal berbau Jepang. Istilah wibu sendiri tidak ada yang tahu dari mana awal mulanya, namun perkembangannya di internet sangatlah pesat. Para wibu menganggap jika budaya Jepang dan segala bentuk kehidupan disana adalah bentuk budaya yang paling baik, bahkan ia akan mengkritisi budayanya sendiri. Contohnya, seorang pemuda Indonesia yang mungkin tak suka baca komik atau tak hobi menonton kartun, namun bercita-cita untuk tinggal di Jepang. Ia sangat mengidolakan budaya Jepang dan tiap perkataannya selalu ada unsur kata Jepangnya meski masih tinggal di Indonesia, pada tahap yang lebih parah mereka bahkan tidak suka/membenci budaya tradisional Indonesia. Jika dilihat, wibu itu lebih ekstrim daripada otaku.

Seseorang yang sudah mengidentifikasi atau mengkonfirmasi dirinya sebagai seorang otaku, tidak selalu memamerkan pada orang lain jika dirinya memang menekuni atau menggilai sesuatu. Seorang otaku biasanya akan dilabeli anti sosial karena mereka akan lebih fokus pada hobinya ketimbang bersosialisasi dengan orang lain sehingga sering disebut juga sebagai nerd. Beda halnya dengan wibu, seorang wibu akan berkoar-koar di hadapan orang lain atau media sosial seolah dia tahu segalanya soal Jepang, padahal bisa jadi mereka hanya asal tahu dan memiliki wawasan yang sedikit.
Setelah mengetahui perbedaan wibu dan otaku, tak ada salahnya Anda juga mengenal jenis-jenis otaku yang sudah umum di Jepang, yaitu:
– Otaku di dunia game
Seorang pecandu game disebut sebagai getaku (game otaku). Kebanyakan dari para getaku ini lebih menggemari anime atau film kartun yang dikemas menjadi game atau sebuah novel grafis. Dengan kata lain mereka lebih menyenangi sebuah game yang memiliki tokoh-tokoh dengan karakter tertentu dan alur cerita tersendiri. Seorang getaku bisa berjam-jam atau berhari-hari menatap layar komputer dan membentuk komunitas online yang tersebar di mancanegara.
– Otaku anime dan otaku manga
Otaku dikelompok ini paling mudah dijumpai termasuk di Indonesia. Membanjirnya serial anime dan manga (komik Jepang) ditanah air dan seluruh dunia membuat banyak orang menjadi seorang otaku. Otaku di bidang anime dan manga disebut sebagai ataku.
– Otaku cosplay
Apakah Anda pernah berkunjung ke sebuah event bernuansa Jepang dan bertemu dengan para cosplayer? Cosplayer ini disebut juga sebagai otaku karena mereka sangat mengagumi sebuah karakter anime atau manga hingga ingin benar-benar memperagakannya. Dalam sebuah event, cosplayer akan memikirkan bagaimana desain baju dan dandanannya agar benar-benar mirip, termasuk akting yang akan dijalankan ketika event. Kompetisi cosplay sering diadakan di festival sejenis bunkasai (festival budaya) di universitas-universitas yang memiliki jurusan Sastra Jepang.
– Otaku artis Jepang
Kalau sebelum-sebelumnya disebutkan jika para penganut otaku menggandrungi manga dan anime, sebuah tokoh yang tak nyata, maka otaku para idol Jepang ini menggemari manusia sungguhan sampai menjadi itaku. Itaku memiliki nama lain yaitu wota. Mereka akan menjadi fans berat seorang idola, grup band atau idol group seperti AKB48. Di Indonesia juga ada basis fans berat itaku untuk JKT48. Biasanya mereka juga memiliki komunitas sendiri dan menjual berbagai marchandise yang bergambarkan sang idola.
Itulah penjelasan mengenai wibu dan juga otaku. Orang Jepang tidak terlalu menyukai keduanya karena dianggap terlalu berlebihan dalam melakukan atau menggemari suatu hal, apalagi kebanyakan yang dikagumi adalah tokoh kartun dan komik (fiksi). Jika Anda memiliki ciri-ciri diatas, sebaiknya dibatasi supaya tidak menjadi berlebihan.